Saluran Komunikasi Formal : Definisi Menurut Ahli, Daftar Pustaka

Saluran Komunikasi Formal Definisi Menurut Ahli, Daftar Pustaka

Artikel ini mengenai Pesan : Definisi Pengertian: Saluran Komunikasi Formal Menurut Ahli di update pada Mei 2020

Definisi Pengertian Saluran Komunikasi Formal

Purwanto (2006, hal.40) menjelaskan bahwa di dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya.

Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manager kepada bawahan ataupun dari karyawan ke manager, pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downward communications), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communications), komunikasi horizontal (horizontal communication), dan komunikasi diagonal (diagonal communications).

Komunikasi dari Atas ke Bawah (top down/ downward communications)

Transformasi informasi dari manager dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau downward communications). Seorang yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasi, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah (Purwanto, 2006, hal.40).

Pola komunikasi dari atas ke bawah dapat digambarkan sebagai transmisi pesan atau informasi dari manajer dalam semua level ke staff bawahan mereka yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan.

Menurut ahli Katz dan Khan, terdapat lima tujuan pokok dalam komunikasi ke bawah ini, yaitu:
  1. Memberikan arahan atau instruksi kerja tertentu kepada karyawan
  2. Menginformasikan kepada karyawan mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
  3. Menginformasikan mengenai prosedur dan praktik organisasional
  4. Memberikan umpan balik mengenai pelaksanaan kerja kepada para karyawan
  5. Memberikan informasi mengenai aspek ideologi untuk membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan organisasi yang ingin diraih

Komunikasi dari Bawah ke Atas (bottom-up/ upward communications)

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manager). Pesan yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manager produksi, dan akhirnya ke manager umum (Purwanto, 2006, hal.41).

Transmisi pesan atau informasi dari bawahan ke atasan dapat dikategorikan dalam pola komunikasi dari bawah ke atas (bootom-up atau upward communications). Keterlibatan karyawan (bawahan) dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi Horizontal (horizontal communication)

Komunikasi horizontal (horizontal communications), atau sering disebut juga dengan istilah komunikasi lateral (lateral communications), adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/ sederajat dalam suatu organisasi (Purwanto, 2006, hal.42).

Komunikasi horizontal pada umumnya dilakukan untuk melakukan persuasi dan menyampaikan informasi kepada divisi atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar serta bersifat koordinatif. Komunikasi horizontal juga menjadi sangat penting karena setiap divisi dalam suatu organisasi memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi sehingga satu divisi dengan divisi lainnya sering berkomunikasi dalam melaksanakan pekerjaannya

Komunikasi diagonal (diagonal communications)

Purwanto (2006, hal.43-44) menjelaskan bahwa komunikasi diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi jenis ini memang menyimpang dari bentuk komunikasi tradisional yang ada seperti komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi dari bawah ke atas.

Pola komunikasi ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat 
  2. Memungkinkan individu dari berbagai divisi dalam organisasi ikut serta untuk membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi tersebut

Daftar Pustaka Saluran Komunikasi Formal

  1. Djoko, Purwanto, 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.


Post a Comment

0 Comments